Senin, 18 November 2013

Senja Pukul 6 Sore, Hari Ini

Senja hari ini lebih indah dari biasanya. Sayangnya saya tidak sempat mengabadikannya menjadi gambar. Jadi, biarkan saya menuliskannya di sini agar saya selalu ingat, pernah ada langit yang begitu manis dipandang. Langit hari ini, pukul 6 sore.

Orange. Biru. Kelabu.
Dominan warna orange yang pekat di barat, yang semakin lama meluntur menjadi biru, digantungi awan-awan yang kelabu. Saya memandangi lukisanNya yang maha itu. Mengamati setiap detail warna, gradasi, bentuk awan. Senja hari ini begitu tidak terlupakan, walaupun hanya 15 menit saya menikmatinya.

Walaupun hari ini ada kejadian yang nggak enak, tapi semua terobati ketika Engkau menghadiahiku bentangan langit warna-warni pukul 6 sore hari ini.

Minggu, 13 Oktober 2013

Cerita Carita

6 Oktober 2013. Mia's Birthday.

Pagi ini kita bertujuh (Anwar, Deni, Desi, Marina, Mia, Rida, dan Saya) udah pada kece-kece. Ceritanya mau ke pantai Carita dalam rangka hari ulang tahun Mia. Jam setengah 7, kita bertujuh udah pada kumpul di kampus tercintahhhh. UI pake A belakangnya <3. Berangkat ke Carita naik mobil yang disponsori salah satu dari kita bertujuh dengan hati ceria.

Perjalanan ke Carita menghabiskan waktu 2,5 jam. Yang saya paling inget itu, kita ngelewatin Krakatau Steel dan komplek pantai Anyer yang ternyata panjang banget dan punya pantai pantai dengan nama yang berbeda-beda. Tiap beberapa meter, nama pantainya udah berubah. Ada pantai Anyer pasir putih, pantai Anyer tanpa karang, Pantai Anyer Marina, and so on, and so on.

Sampai di Carita, kita langsung sewa tenda sepaket sama tikernya.
Pantai Carita


Baru Sampe, langsung foto!

 Abis ngadem - ngadem, langsung panas - panasan, loncat-loncatan di pantai, ga lupa foto-foto. Saya, yang biasanya takut banget kena air di hari Minggu Pagi, ini excited banget ngeliat air dengan volume sebanyak itu. Makasih buat Deni yang lebih sering jadi fotografer ketimbang jadi model.

ala ala "menatap masa depan"

Puas foto-foto, naek naek batu karang, dan atraksi lainnya, kita maem dulu. Pada bawa bekel dari rumah pemirsah. Pasalanya, kita pada mau naik banana boat, jadi perut harus keiisi. Abis makan ngerjain Mia Alfiani dulu yang ulang tahun ke-20. Cuman disiram pake aer laut doang sama kopi. Nggak sempet beli terigu. Lucky you, Mia!

Sekitar pukul 12.00. Ini detik-detik menegangkan. Ikut naik banana boat apa nggak ya? Yang udah semangat banget mah Marina, Anwar, sama Rida. Kalo saya sama Mia masih setengah-setengah, soalnya kita nggak bisa berenang. Tapi, setelah meyakinkan diri, akhirnya saya sama Mia ikut. Kita naek banana boat berenam. Saya, Mia, Rida, Marina, Anwar, dan Deni. Desi absen, dia lagi berhalangan soalnya. Setelah nego harga dan nego berapa kali dijatohin dari banana boatnya nanti, akhirnya disepakati nanti dijatohin dari banana boatnya 1x. Camkan baik-baik sodara-sodara 1x ya. Itu juga saya sama Mia malah mintanya jangan dijatohin. Tapi, karena kalah suara, yaudah akhirnya diputusin dijatohin 1x. Saya cuma bisa pasrah sambil ketar-ketir jalan ke banana boatnya.

mines Desi, tapi Desi udah diwakilin abang berbaju oren, :p


Berbekal pelampung yang menempel di badan dan doa orang tua, kita naik ke banana boat, ditarik abangnya berapa meter, baru dijemput motor boatnya. Banana boat kita ditarik motor boatnya itu. Awal-awalnya sih enak. Kayak naek roler coster. Kesenangan hanya beberapa menit, dan setelah itu byuuurrr... kita berenam jatoh ke laut. Ini laut. Asli laut. Saya nggak bisa berenang, cuma ngapung doang kaya bongkahan kayu, cuma bisa pasrah dibawa ombak. Otomatis kita langsung kalap menuju banana boatnya. Naik satu-satu ke banana boat. Udah nyampe di atas banana boat rasanya jadi langsung menghargai hidup. Kepala langsung pusing karena 1x nelen air laut. Malang Rida sama Deni naik paling belakangan. Kasian banget lihat Rida mukanya udah panik dan kacau banget kelamaan diombang-ambing ombak.

Perjalanan dilanjutkan. Kembali menikmati angin. Ombak. Pemandangan. dan tiba-tiba byuuurr... apa ini? Jatoh lagi? Diombang-ambil lautan lagi? What the! Perjanjiannya cuma satu kali loh bang dijatohinnya. 1 kali. Lagi-lagi kita susah payah naek ke banana boat. Nelen air laut lagi. Cuma bisa pasrah dapet giliran ditarik ke atas banana boatnya. Sampe di atas banana boat kita protes. Apaan gitu? Orang perjanjiannya 1x jatoh juga. Si abang cuma bisa bilang maaf, nggak sengaja katanya yang kedua ini mah. Soalnya anginnya kenceng. Yaudah mau gimana lagi! Abis itu, banana boat jalan lebih santai menuju tepi pantai. Sampe pantai rada-rada keliyengan, jalan miring-miring nggak jelas, mirip orang mabok. Mabok ombak tepatnya! Sampe di tenda duduk bengong. Nenangin diri. Misah-misuh ribut ngomongin pengalaman naik banana boat tadi. Kapookkk!!! Tapi Nagih siiihh!!! Menyatu dengan alam banget!!!

Abis mandi, solat, nyari oleh-oleh deh. Oleh-oleh khas sini itu jengkol, pete, emping, kulit ninjo, dan pisang. Kisaran pete 3000/renceng. Bisa nawar. Emping 10000/kg. Puas beli oleh-oleh, duduk bentar di tenda. Anginnya kenceng banget kalo siang-siang begitu. Jadi deh masuk angin gitu mah. Jam 16.30 kita pulang. Perjalanan pulang macet, cet, cet. Sampe depan kampus jam 21.15 lewat. Jangan ditanya deh pegelnya kayak apa. Oleh-oleh dari sana, telapak kaki saya pada kekupas kulitnya. Perih banget.

Inilah cerita perjalanan kita. Mengesankan? Udah pasti! Nagih? Pasti! Walaupun capek, tapi puas, senengnya poolll! Tinggal besoknya aja di kantor mata kelap-kelip kayak bohlam 5 watt. Oia, untuk rincian pengeluarannya kayak gini...

.patungan bensin dan tol: 50.000
.patungan buat supirnya:  10.000
.patungan nyewa tiker   :    5.000 (tiker harganya 30 ribu/4 buah)
.patungan perahu          :   5.000 (1 orang = 5.000)
.patungan banana boat  :  25.000 (1 orang - 25.000)
.kekamar mandi            :    8.000 (1x ke kamar mandi = 2000)
.oleh-oleh                     :   20.000

Seinget saya ini doang, hehe, irit yak!!!
Oia, ada hal-hal yang gue sayangkan dari pantai Carita ini.
1. Masa wudhu aja bayar. Plis dong ah!
2. Musholanya kurang layak, dari bilik. Ada sarang laba-labanya pula. Terus pas sholat ashar, mukena di musholanya udah raib dibawa pengelola kayaknya.
3. Banyak sampah sodara-sodara. ckckck.
Ini ajah sihh. Semoga pengunjung pantai Carita bisa lebih dibuat nyaman setelah ini. Amin.

*Tulisan ini dibuat dalam rangka biar nggak lupa! hehehe*

H.A.T.I

Percaya atau nggak? Tapi percaya aja dehh..

Hati, mengalahkan apa yang dipikirkan oleh akal.
Matematika hati sama akal itu beda.
Perhitungan untung rugi hati sama akal itu beda.
Hati membuatmu bertahan walau logikamu ingin menyerah.
Hati membuatmu melewati batas kemampuan fisikmu, kemampuan akalmu.
Hati menghilangkan rasa takutmu, rasa tidak percayamu.